Curriculum Vitae (CV) merupakan media representasi diri kita dalam menampilkan profil diri dalam dunia kerja. Bisa dikatakan representasi dalam personal branding seseorang ketika melamar pekerjaan pada umumnya. Personal branding adalah salah satu cara seseorang untuk meningkatkan image diri secara sosial.
Bagi freshgraduate, CV merupakan suatu hal yang sangat penting. Sebagian besar pelamar kerja menyebutkan bahwa karir masa depan seseorang dapat ditentukan dengan menuliskan sebuah CV yang menarik. CV yang dibuat menarik tentu saja akan “memikat hati” para recruiter. Menarik di sini tidak hanya dari sisi penampilan saja, namun didesain dengan content yang tepat, terarah jelas, dan informatif.
Ketika menuliskan CV, tentu saja akan saya persiapkan betul agar pembacanya nanti terpikat pada “pandangan pertama”. Iya memang itu strategi pemasaran diri, namun tidak berlebihan dari sisi konten dan tujuannya. Sewaktu saya freshgraduate dulu, saya cukup menuliskan CV 1-2 halaman yang dibuat menarik, singkat, padat & jelas. Namun kalau sekarang ini mungkin lebih dari itu, karena seiring dengan bertambahnya pengalaman, maka akan saya tuliskan dalam portofolio khusus yang memuat rubrik “detail project ataupunspesialisasi keahlian”.
Poin pertama, CV yang saya tulis utamanya memuat biodata lengkap, seperti: nama lengkap, tempat & tanggal lahir, jenis kelamin, usia, alamat (KTP), alamat domisili, email dan nomor telepon. Khusus untuk nomor telepon (HP) & alamat email selalu saya letakan khusus di bagian paling startegis dari CV saya, yang mudah dilihat oleh pembacanya. Tentu saja nomor telepon (HP) yang saya tampikan adalah nomor yang aktif dan bisa dihubungi 24 jam (dengan harap-harap cemas & pikiran positif menunggu telepon dari HRD perusahaan). Alamat email (aktif) pun tidak lupa saya cantumkan dengan pikiran positif bahwa memang jika sewaktu tidak bisa dihubungi, melalui telepon, maka HRD perusahaan akan mengirimkan invitation melalui email. Untuk alamat email yang saya cantumkan tentu saja alamat email yang serius dan profesional (rockyvalentino@gmail.com), bukan alamat email yang dipandang jauh dari keseriusan, seperti mamasganteng@yahoo.com, cuteabiez@gmail.com, dll.
Poin kedua, kemudian saya selalu menuliskan riwayat pendidikan lengkap mulai dari jenjang tertinggi, sampai jenjang terendah. Selain riwayat pendidikan, hal penting yang saya tuliskan adalah pengalaman berorganisasi dari informasi terbaru sampai dengan lama.
Poin ketiga, saya menuliskan pengalaman kerja. Hal inilah yang membuat saya bingung sewaktu pertama kali lulus dulu, dimana lulusan baru identik seseorang yang belum bekerja. Namun dalam CV saya terdahulu, saya tetap menuliskan pengalaman kerja, dimana isinya adalah pengalaman kerja non-formal. Seperti: pengalaman praktek, magang di perusahaan X, asisten laboratorium mata kuliah X, bahkan pengalaman sewaktu KKN ketika bikin program sosialisasi ke masyarakat pun saya tulis. Saya juga tambahkan keberhasilan project/keterlibatan dalam kepanitiaan, seperti berhasil melakukan sosialisasi ke 100 warga dalam program KKN, Menyelesaikan tugas menjadi asisten dosen untuk 3 kelas, serta sukses menjadi ketua panitia kegiatan kepanitiaan mahasiswa. Dan sewaktu pengalaman interview pertama kali, justru pengalaman bersosialisasi dengan masyarakat itulah yang saya ceritakan dan HRD sangat tertarik dengan pengalaman tersebut. Dan nyatanya HRD perusahaan waktu itu terkesan dengan program yang saya buat sampai dengan program itu selesai. Yess itu bagian dari soft competency.
Poin keempat yang saya tuliskan adalah pengalaman training/seminar yang pernah saya ikuti. Tentu saja training/seminar yang saya tuliskan relevan dengan job yang dilamar.
Selain itu di poin kelima, saya juga menuliskan key kompetensi yang dikuasai sesuai dengan pengetahuan dan skill yang dimiliki dan relevan dengan job yang dilamar. Untuk bisa menuliskan key kompetensi itu tentu saja saya banyak membaca referensi dari buku-buku kompetensi kerja sesuai dengan bidang yang dilamar. Dan yang terakhir dengan percaya diri selalu saya tuliskan referensi yang saya miliki. Saya berpikir hal tersebut sebagai bentuk rekanan/relasi dimana orang lain bisa mendapatkan informasi tambahan dari orang yang saya tuliskan dalam kolom referensi. Tidak banyak memang sewaktu menjadi lulusan baru dulu terkait referensi yang saya tulis. Misalnya seperti dosen pembimbing, supervisor tempat praktek, dan ketua RT sewaktu saya KKN.
Positif dan Optimis! Semoga bermanfaat dan berhasil dalam mencapai impian karirmu kedepan. Dan selalu berdoa untuk suatu hal yang positif untuk target karir yang ingin dicapai.