Kepemimpinan (leadership) memiliki peran vital di dalam sebuah organisasi. Peran vital tersebut mencakup peran struktural, peran fungsional dan peran manajerial organisasi. Pentingnya kepemimpinan dalam organisasi menjadi kunci penting dalam peningkatan performa organisasi. Dinamika organisasi dapat bergerak dinamis berdasarkan arahan tujuan yang akan dicapai. Optimalisasi fungsi sumber daya yang dimiliki organisasi dapat diatur sesuai dengan pencapaian kinerja maksimal. Penselarasan visi dan misi organisasi dapat diterapkan kepada seluruh karyawan. Pengembangan sistem organisasi dapat diarahkan kepada pencapaian kualitas mutu produk/jasa yang dihasilkan.
Organisasi yang berorientasi pada sektor industri perlu menekankan peran strategis pada aspek kepemimpinan supaya produktivitas dapat secara optimal tercapai. Kepemimpinan yang efektif mampu memberikan dampak yang sangat besar bagi kemajuan organisasi. Dampak tersebut dapat dilihat dari perubahan peta pembagian tugas untuk timnya sesuai dengan porsinya di bidang masing-masing. Perubahan strategi dalam pencapaian target yang secara realistis dapat dicapai. Perubahan kebijakan sistem mengenai metode kerja yang efektif. Perubahan hubungan intrapersonal dengan orang lain menyangkut komunikasi organisasi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kepemimpinan struktural telah melahirkan pemimpin-pemimpin yang dianugrahi kelayakan dalam memimpin suatu organisasi/divisi/tim. Memiliki peran struktural yang melekat dalam tugas dan tanggungjawabnya dalam penyelesaian pekerjaan. Kepemimpinan fungsional telah memberikan dampak positif dalam arah kerja yang dinamis dalam pencapaian kualitas hasil kerja. Arah kerja yang didukung dengan tim yang solid. Tim yang di dalamnya terdapat orang-orang yang potensial dan memiliki motivasi tinggi dalam pencapaian target kerja. Kepemimpinan manajerial memberikan transformasi pengembangan dalam segala aspek pendukung kesuksesan organisasi. Termasuk di dalamnya adalah strategi sumber daya manusia, strategi manajemen efektif, startegi kebijakan mutu, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, strategi manajemen pengambilan resiko, dan lain-lain.
Bagaimana jika peran kepemimpinan di dalam organisasi belum efektif? Hal ini jelas berdampak pada dinamika pencapaian tujuan organisasi. Dinamika organinasi akan terhambat dengan proses delegasi tugas yang tidak maksimal, komunikasi organisasi yang kurang efektif, pencapaian performa di bawah standar KPI, ide-ide pengembangan kurang didukung, proses mentoring sumber daya manusia tidak sistematis, arah kebijakam mutu tidak mengarah sasaran, dan lain-lain.
Efektivitas kepemimpinan dapat dilihat dari kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi (House, 1999). Ketidakmampuan seorang pemimpin dalam menjalankan peran kepemimpinan secara efektif dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantara role model kepemimpinan yang belum ada, internalisasi gaya kepemimpinan, situasi lingkungan yang dihadapi, pengetahuan akan gaya kepemimpinan efektif, visi & misi kepemimpinan, kemampuan “people management”, danfaktor psikologis kepemimpinan.
Model pengembangan kepemimpinan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, salah satunya adalah LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM (LDCP). LDP adalah program pengembangan kepemimpinan berbasis kompetensi yang berfokus pada optimalisasi peran diri individu untuk mengembangkan potensi kepemimpinannya secara optimal. Dalam LDP ini, tidak hanya memberikan intervensi berupa program pengembangan kepemimpinan secara umum melalui pelatihan-pelatihan. Namun sebelum melakukan intervensi berupa program tersebut, dilakukan assessmen leadership guna mendapatkan analisa kebutuhan pengembangan yang sesuai dengan peningkatan role model yang dibutuhkan oleh individu/kelompok/organisasi. Adapun tujuan program ini antara lain
- Pengembangan potensi kepemimpinan karir secara sistematis dan optimal.
- Peningkatan kompetensi kepemimpinan organisasi
- Menumbuhkan motivasi kepemimpinan